kejujurandan optimisme dlam buku Habibie dan Ainun dan relevansi terhaap kompetensi kepribadian guru PAI. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, penelitian ini mengambil latar buku Habibie dan Ainun. Pengumpulan data dilakukan dengan cara dokumentasi dari berbagai literatur dan rekaman video. Analisis ini dilakukan dengan Disutradarioleh Hanung Bramantyo, Habibie & Ainun 3 dibintangi dengan sederet artis di antaranya, Maudy Ayunda, Jefri Nichol, dan Reza Rahadian. Sebelum menontonnya, simak sinopsis Habibie & Ainun 3 dikutip dari Imdb.com, Minggu (26/6/2022).. Ainun yang diperankan oleh Maudy Ayunda merupakan seorang remaja yang memiliki kisah cinta yang unik. Itulahsalah satu pesan dari buku berjudul "Habibie dan Ainun" yang akan selalu terngiang-ngiang di benak kita setelah membacanya. Membaca buku yang ditulis langsung oleh Bapak B.J.Habibie ini seolah kita diajak mengarungi catatan harian cinta seorang Bacharudin Jusuf Habibie dengan Hasri Ainun binti Besari, kekasih abadinya sepanjang masa. Mulailahdua sejoli ini merajut bahtera rumah tangga dengan tinggal di Jerman, sebuah perjalanan cinta sejati, Habibie & Ainun dengan visi dan mimpi yang sama untuk diwujudkan bersama-sama, berjalan ditengan dinginnya hujan salju, diterpa badai-badai kehidupan, godaan dan cobaan. Bagi Habibie Ainun tercipta untuk saya, dan saya tercipta untuk Ainun. Tapi semua itu tak ada yang abadi, selalu ada batas dimana perpisaha itu pasti akan hadir. Buku ini sendiri baru di luncurkan pada tanggal 30 Vay Tiền Nhanh Chỉ Cần Cmnd Nợ Xấu. - Bacharuddin Jusuf Habibie atau yang akrab disapa BJ Habibie dan Hasri Ainun Besari adalah dua siswa yang termasuk cemerlang di kelasnya masing-masing saat SMA. Kebetulan guru pelajaran ilmu pasti mereka sama. Melalui candaan Gouw Keh Hong, si guru ilmu pasti, Habibie dan Ainun “dijodohkan”.“Ini menarik kalau Hasri jadi dengan Habibie. Jika mereka jadi suami istri, anaknya bisa pintar-pintar,” kelakar Guru Gouw di kelas seperti diingat Habibie dalam Ainun Habibie Kenangan Tak Terlupakan di Mata Orang-orang Terdekat 2012 1-3 yang disusun A. Makmur Makka. Siapa sangka candaan sang guru ternyata menjadi ternyata hingga mereka lulus dan Habibie melanjutkan study ke Jerman keduanya tak pernah benar-benar dekat. Rudy sapaan akrab Habibie saat muda awalnya memang tak pernah punya perasaan apapun pada Ainun, namun sang ibu lah yang menginginkan keduanya kala itu masih enggan dan kurang tertarik dengan urusan percintaan, ia lebih tertarik untuk segera menyelesaikan study doktoral sambil bekerja di Institut Konstruksi Ringan Tumbuh di Teras Rumah AinunNamun ternyata semua berubah, saat itu Rudy diantar Fanny, adiknya untuk bertamu ke rumah Ainun di Ranggamalela. Pertama kali bertemu muka dengan Ainun yang telah beranjak dewasa, seperti dituturkan Gina S. Noer, Rudy yang dulu pernah ia perolok dengan julukan “gula jawa”, karena menurutnya jelek, kini dibilangnya “gula pasir” karena kejelitaannya, dicatat Gina S. Noer dalam Rudy Kisah Masa Muda Sang Visioner 2016 238.Semangat Rudy kian menyala ketika keduanya bercakap di teras rumah Ainun. Saat makan malam bersama keluarga Besari, Rudy sempat bercerita tentang upaya mahasiswa Indonesia di Jerman untuk melakukan perubahan di tanah air. Lalu Ainun bertanya, “Apa yang sudah kalian kerjakan untuk menciptakan perubahan itu?”Rudy kembali terkejut, baginya seumur hidup, belum pernah ada perempuan yang bertanya semacam itu kepadanya. Tak disangka, gadis itu punya perhatian pula pada peran mahasiswa bagi tanah Rudy pernah berpesan agar saat mencari pendamping harus mampu mengimbanginya. Barangkali memang Ainun lah pendamping itu. Dari obrolan di teras rumah Ainun itulah rasa saling suka tumbuh di antara merasa Ainun adalah kawan bicara yang mampu mengimbanginya. Ainun selalu menunjukkan antusiasme dengan intensitas yang sama saat mengobrol dengan Rudy.“Saya ingin membangun bangsa ini supaya kualitas hidupnya meningkat, bukan hanya pangan dan rumah, melainkan pendidikan. Rakyat bisa punya wawasan. Saya mau menciptakan lapangan pekerjaan,” kata Rudy tentang cita-citanya kala mengajak Ainun jalan-jalan.“Saya mau menyehatkan rakyat sebab hanya orang sehat yang bisa bekerja di tempat kamu. Saya sehatkan SDM biar bisa kamu pakai,” balas Ainun hlm. 240.Baca juga Habibie & Ainun 3 Nostalgia Masa Muda Versi Jefri-Maudy Ayunda Habibie dan Riwayat Penyakit yang Pernah Dideritanya Menikah dan Melanjutkan Hidup di JermanHubungan keduanya makin dekat dan cinta membawa mereka menikah pada 12 Mei 1962 di Bandung. Sebulan kemudian, mereka terbang ke Jerman. Tiga tahun pertama pernikahan, Rudy fokus sebagai pencari nafkah dan membangun karier. Sedangkan Ainun mengurus rumah pernah menulis surat kepada A. Makmur Makka untuk keperluan publikasi buku Kesan dan Kenangan Setengah Abad Habibie 1986. Versi lengkap surat ditampilkan pada Ainun Habibie Kenangan Tak Terlupakan di Mata Orang-Orang Terdekat 2012. Di antara semua kejadian yang ia lalui puluhan tahun bersama Habibie, Ainun memilih untuk menulis tahun-tahun pertama pernikahan setengah tahun pertama berumah tangga adalah waktu yang sangat menantang bagi Ainun. Ainun sempat didera kesepian di negeri orang dan itu sungguh bukan hal mudah. Ia tidak punya teman bicara. Habibie kerja sampai larut malam agar bisa lancar mendapat promosi pekerjaan.“Penghasilan kami pas-pasan. Suami harus mencuri waktu bekerja sebagai ahli konstruksi pada pabrik kereta api. Ia pulang jam 11 malam dan lanjut menulis disertasi. Dua sampai tiga kali seminggu ia berjalan kaki sejauh 15 km ke tempat kerja. Sepatunya berlubang dan hanya ditambal ketika musim dingin. Ketika hamil anak pertama, saya belajar menjahit untuk menghemat biaya. Lama-lama jahitan saya tidak jelek. Saya bisa memperbaiki yang rusak, membuat pakaian bayi, dan menjahit pakaian dalam persiapan musim dingin. Prioritas kami sebelum Ilham lahir ialah membeli mesin jahit. Tidak ada uang kecuali untuk membeli mesin jahit,” tulis berkata harus melakukan segala sesuatu sendiri agar sang suami bisa memusatkan perhatian pada tugasnya. “Hidup berat, tetapi manis.” Kebahagiaan Ainun tiba di malam hari saat ia dan Habibie bisa menjalani aktivitas masing-masing di ruangan yang itu ialah satu dari sedikit perkataan Ainun tentang kehidupan personal Ainun yang dimuat di media massa. Makmur berkata, Ainun bukan orang yang nyaman diwawancara tentang topik selain aktivitas organisasi yang didirikannya, semisal Orbit, lembaga penyedia beasiswa bagi murid-murid kurang setelah anak-anak mereka cukup besar untuk bisa dititipkan kepada pengasuh, Ainun baru bisa ikut membantu ekonomi keluarga dengan bekerja sebagai dokter anak di sebuah rumah sakit di pekerjaan itu, Ainun dapat mandiri dengan gaji yang hampir menyamai Rudy. “Saya bisa membantu suami membeli tanah dan rumah di Kakerbeck,” ungkap Ainun dalam memoarnya yang bertajuk “Tahun-tahun Pertama”, yang terhimpun dalam Ainun Habibie Kenangan Tak Terlupakan di Mata Orang-orang Terdekat hlm. 130.Tapi dua tahun setelahnya Ainun justru memutuskan untuk berhenti bekerja. Keputusan itu ia ambil saat Thareq, anak bungsunya, sakit keras. Kala itu ada gejolak dalam dirinya, ia merasa bisa mengurus anak orang lain tapi lalai dalam mengurus anaknya Badai Menghantam HabibieKekuatan cinta antara Habibie dan Ainun memang tak perlu diragukan, keduanya bisa saling mendukung dan melalui masa sulit bersama. Bahkan saat Ainun di vonis dokter menderita kanker ovarium kala itu Hasri Ainun Besari menjalani pemeriksaan MRI dokter menyatakan Ainun menderita kanker ovarium stadium lanjut. Mendengar hal itu Habibie lantas menelepon Duta Besar Jerman di meminta agar dibuatkan visa untuk berkunjung ke Jerman dalam beberapa jam ke depan. “Harus jadi hari ini juga. Saya harus berangkat ke Jerman,” katanya mengulang perkataan kepada sang duta besar. Ia mengucap lagi kalimat tersebut saat menjadi bintang tamu acara bincang santai Rosi di Kompas duta besar kebingungan. Habibie tetap memaksa. Ainun sakit keras dan Habibie baru saja mengetahui hal itu. Usai MRI, Ainun yang telah sadar mencoba menenangkan dengan berkata pada suaminya bahwa tidak ada hal yang perlu Habibie menjawab dengan perkataan “ovarium stadium 3-4,” mendengar itu Ainun hanya terdiam, ia sudah tidak bisa lagi menyembunyikan kondisi kesehatannya.“Saya tidak mau mati di luar negeri,” kata Ainun kepada Habibie. Ainun bersedia pergi bila sang suami berjanji akan membawa dirinya kembali ke Jakarta pada Desember 2010 agar bisa menghadiri rapat Bank Mata, organisasi yang bergerak di bidang donor mata bagi para tunanetra. Ainun aktif di sana. Ia yang membuat lembaga ciptaan Tien Soeharto itu kembali berfungsi. Habibie siap memegang komitmen janji itu urung ditepatinya, Ainun wafat pada 24 Maret 2010 di Jerman setelah menjalani sembilan kali sakit tak sedikitpun Habibie meninggalkan Ainun, begitu pula saat Ainun meninggal. Ini menjadi hantaman badai besar bagi kehidupan Habibie. Setiap hari selama 100 hari pertama, Habibie ziarah ke makam sang isteri. Setiap malam ia tidur ditemani anak dan cucu. Bahkan setelahnya selama seminggu sekali ia tetap berkunjung ke makam isterinya di Taman Makam Pahlawan Kalibata untuk mengganti bunga yang mulai layu di atas makam ditinggal istri membuat Habibie menderita penyakit psikosomatis. Dokter berkata, bila Habibie tidak melakukan apapun untuk tubuhnya, ia bisa menyusul Ainun dalam waktu tiga bulan.“Bapak kehilangan orang yang bisa melindunginya. Ibu punya insting tajam. Dia bisa membisikkan Bapak, menjauhkannya dari hal-hal jahat yang muncul di sekitarnya. Pasangan ini bisa memberi nilai untuk satu sama lain. Pernikahan ialah kerja keras dan tidak semua berakhir baik. Ibu dan Bapak ialah dua orang cerdas dan dewasa sehingga mereka bisa melalui ini,” kata Gina S. Noer, penulis skenario film Habibie & memilih bangkit dan berupaya menyembuhkan diri dengan menulis kisahnya bersama Ainun. Buku berjudul Habibie & Ainun terbit pada November melalui perjuangan panjang bertahan tanpa ada sang isteri yang mendampinginya, Rabu 11 September 2019 pukul Habibie menghembuskan nafas terakhir, menyusul Ainun di keabadian. - Gaya Hidup Penulis Nur Hidayah PerwitasariEditor Yantina Debora Film Habibie & Ainun adalah film garapan MD Pictures yang mengisahkan tentang alur cerita Habibie dan Ainun, cinta sejati sehidup semati. Kisah hidup Presiden RI ke-3 ini dan istri setianya pasti membuat kamu terharu. Mau tahu sinopsis film Habibie dan Ainun? Baca selengkapnya berikut ini, ya! Baca juga 12 Fakta Film Habibie dan Ainun 1-3 yang Tak Disangka-Sangka Film Habibie dan Ainun Film Habibie Ainun diproduksi oleh MD Pictures, salah satu PH terbesar di Indonesia dan terdiri dari tiga sekuel, yaitu Habibie & Ainun, Rudy Habibie, Ainun & Habibie 3. Tema film Habibie dan Ainun adalah drama biopik. Cerita singkat Habibie dan Ainun yaitu tentang hidup B. J. Habibie, Presiden RI ke-3 dan istrinya, Hasri Ainun Bersari. Film Habibie dan Ainun Menceritakan tentang Apa? Inilah sinopsis Habibie dan Ainun dari film yang pertama hingga ketiga. Baca juga 7 Alur Cerita Habibie Ainun, Berujung Cinta Sehidup Semati Sinopsis Film Habibie & Ainun 1 Film yang pertama ini tayang pada 20 Desember, 2012 dengan disutradarai oleh Faozan Rizal. Pemeran Habibie & Ainun juga merupakan aktor papan atas seperti Reza Rahadian, Bunga Citra Lestari, dan lainnya. Sinopsis Habibie Ainun yang pertama bermula dari Rudy Habibie Bacharuddin Jusuf Habibie yang merupakan seorang ahli pesawat terbang dengan mimpi besar. Habibie ingin membuat pesawat terbang untuk Indonesia demi menyatukan bangsa. Di sisi lain, Ainun adalah seorang dokter muda yang cerdas. Habibie dan Ainun “dijodohkan” oleh guru ilmu pasti mereka. Tapi, Habibie tidak pernah punya ketertarikan terhadap Ainun sejak SMP. Bahkan, Habibie sempat menjuluki Ainun “gula jawa.” Setelah mereka berdua lulus sekolah, Habibie melanjutkan studi ke Institut Teknologi Bandung, lalu tak sampai setahun, Habibie kuliah di Jerman. Baru, 8 tahun setelahnya, Habibie bertemu lagi dengan Ainun di teras rumah Ainun. Mereka pun semakin dekat dan akhirnya memutuskan untuk menikah. Ainun mengikuti jejak suaminya ke Jerman untuk menuntut ilmu dan mewujudkan cita-cita besar; yaitu membuat pesawat terbang untuk Indonesia. Kisah cinta mereka berdua benar-benar terlihat di film Habibie & Ainun ini. Dari awal kenal hingga jadi pasangan suami istri yang cintanya abadi. Namun, Ainun sakit keras dan wafat pada 24 Maret, 2010. Sinopsis Film Rudy Habibie Rudy Habibie adalah sekuel kedua yang tayang pada 30 Juni, 2016 dan disutradarai oleh Hanung Bramantyo. Film kedua ini merupakan adaptasi dari buku Rudy Kisah Masa Muda Sang Visioner karya Gina S. Noer. Lokasi syuting yang menjadi lokasi utama dari film ini yaitu Yogyakarta, Jakarta, Görlitz dan Aachen Jerman. Film Rudy Habibie lebih menceritakan tentang kisah hidup B. J. Habibie sewaktu muda ketika menetap di Parepare dan Makassar, pergi ke kampung halaman di Gorontalo, di Bandung, dan kuliah di Jerman. Rudy Habibie bertemu dengan seorang gadis Polandia bernama Ilona Ianovska. Ilona merupakan cinta pertama Habibie semasa kuliah di Jerman, jauh sebelum Habibie bertemu dengan Ainun di Indonesia. Tak hanya Ilona, Habibie terjebak dalam cinta segitiga dengan kehadiran gadis ningrat asal Solo bernama Ayu. Namun, Habibie tidak bisa meninggalkan panggilan bangsa Indonesia yang baru saja merdeka dan sedang membutuhkan sosok muda jenius dan bercita-cita tinggi seperti Habibie. Sinopsis Film Habibie & Ainun 3 Sekual ketiga ini kebalikan dari sekuel kedua; film ini mengisahkan Ainun sewaktu masih muda yang kembali disutradarai oleh Hanung Bramantyo dan tayang pada 19 Desember, 2019. Sinopsis film Habibie & Ainun 3 berawal dari in memoriam of B. J. Habibie yang meninggal pada 11 September, 2019, dipersembahkan oleh sang produser, Manoj Punjabi. Selanjutnya, pada tahun 2011, sepulang Habibie dari makam Ainun untuk mengenang setahun istrinya, Habibie menceritakan kisah “Eyang Putri” alias Hasri Ainun Besari kepada cucu-cucunya. Di sinilah alur film dimulai. Semasa sekolah, Habibie pernah meledek Ainun berkulit gelap dan hitam dengan sebutan “gula jawa.” Habibie pun mengaku tidak pernah tertarik kepada Ainun karena Habibie ingin fokus belajar. Setelah lulus, Ainun mendaftar fakultas kedokteran di Universitas Indonesia. Awalnya, Ainun tak kunjung mendapatkan surat dari UI, tapi lama kelamaan Ainun sadar bahwa surat UI berada di tangan abangnya. Padahal, Ainun diterima di UI kala itu. Malam harinya, Ainun pergi ke pesta dan bertemu dengan Habibie. Habibie mengatakan bahwa dirinya telah lulus dari RWTH Aachen, Jerman. Scene berganti menjadi tahun 1944 di Sadeng, Gunungpati, Semarang, Jawa Tengah, mengisahkan keluarga Ainun yang pernah mengungsi karena masa penjajahan Jepang. Setelah berhasil bertahan dari kedudukan Jepang, Ainun dan ibunya menempati rumah yang lebih layak dan besar. Scene berlanjut ketika Ainun sudah masuk ke Universitas Indonesia dan mengikuti ospek fakultas. Ainun mendapat perlakuan yang kasar dari kayak kelasnya, Agus dan temannya. Di sisi lain, Ainun memang gadis yang cerdas. Hal ini terbukti dari kuliah Ainun yang selalu lancar, bahkan Ainun dikagumi oleh banyak orang, salah satunya adalah Ahmad yang berasal dari fakultas Hukum. Ahmad sudah menaruh hati kepada Ainun sejak kuliah, sehingga ketika mereka sudah lebih dekat, Ahmad melamar Ainun. Namun, kejadian buruk menimpa Ainun. Hal ini terjadi ketika Ainun sedang ke pasar malam bersama Ahmad dan Ainun langsung memberikan pertolongan kepada seorang anak yang terlempar dari ledakan sebuah permainan. Alhasil, ibu dari anak yang tak bisa terselamatkan itu pun menganggap Ainun sebagai pembunuh. Keesokan hari, Ainun pulang ke Bandung, sedangkan Ahmad pergi ke luar negeri. Singkat cerita, Ainun pun sudah lulus dari kuliah sebagai lulusan terbaik. Ainun memberikan pidato tentang emansipasi wanita. Kemudian, Habibie, sudah selesai dengan studinya di Jerman, kembali ke Indonesia, bertemu Ainun, dan jatuh cinta. Dari situlah kisah cinta mereka berlanjut. Film Habibie & Ainun 3 ditutup dengan kutipan Habibie dari wawancara Habibie bersama Najwa Shihab. Kesimpulan film Habibie dan Ainun dari sekuel pertama hingga ketiga yaitu bahwa kisah cinta dan perjalanan hidup mereka pun ada sepak terjangnya, tapi tetap sejati hingga ajal menjemput. Belum nonton ketiga film Habibie & Ainun? Wajib streaming sekarang juga di Disney+ Hotstar! Presiden Indonesia Habibie dan istrinya Ainun Habibie melambai kepada wartawan di gedung Parlemen di Jakarta, 21 September 1999, setelah ia memberikan penjelasan tentang kebijakan pemerintah tentang Timor Lorosa'e kepada anggota Parlemen. Foto AFP/OKA BUDHIProgram Belajar dari Rumah yang disiapkan Kemdikbud di TVRI tidak hanya menyajikan tayangan pembelajaran tapi juga hiburan seperti film dan dokumenter. Malam ini, Kamis 25/6 program ini spesial akan menayangkan film Habibie & Ainun pukul Ketiga RI, Bacharuddin Jusuf Habibie, seperti kita ketahui mengembuskan napas terakhir di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Selatan, 11 September 2019. Tak hanya jasa dan prestasinya, kisah cinta Habibie dengan istrinya, Hasri Ainun Besari juga sukses mencuri perhatian banyak rumah produksi MD Pictures yang akhirnya mengangkat kisah cinta sejoli ini ke layar lebar. Film ini berisi memoar presiden ketiga tentang kehidupannya bersama sang istri, Ainun. Sesuai dengan judulnya, film ini bergenre drama romantis dan diadaptasi dari buku yang ditulis oleh BJ Film Habibie & AinunSinopsis film Habibie & Ainun, mengisahkan Rudy Habibie, seorang genius yang mengemban pendidikan di Jerman. Ia merupakan ahli pesawat terbang yang mempunyai mimpi besar, yakni berbakti kepada bangsa Indonesia dengan membuat pesawat terbang untuk menyatukan semasa sekolah, Ainun, adalah seorang dokter yang cerdas. Mereka bertemu kembali di tahun 1962 di kediaman Ainun di Bandung. Habibie yang melihatnya langsung jatuh cinta padanya begitu juga sebaliknya. Ainun tak hanya jatuh cinta pada Habibie, namun ia juga kagum akan imannya pada visi dan mimpi akhirnya menikah dan terbang ke Jerman. Hidup mereka tidaklah mudah, banyak pengorbanan, rasa sakit, kesendirian, serta godaan harta dan kuasa mereka hadapi selama di Jerman hingga kembali ke Tanah terus bekerja untuk membuat mimpinya menjadi nyata. Lika-liku ia hadapi sampai akhirnya pria kelahiran Parepare itu berhasil menduduki kursi Menteri hingga Presiden Republik tengah Habibie menjabat menjadi presiden, kesehatan Ainun semakin menurun. Ia tak berani memberitahu suaminya karena tidak ingin menambah beban pikirannya. Sampai akhirnya Ainun jatuh pingsan saat memberikan pidato. Saat mengetahuinya, Habibie merasa sangat terpukul. Ternyata penyakit lama Ainun kambuh adalah segalanya bagi Habibie. Ia sangat mencintainya, baginya, Ainun adalah mata untuk melihat hidupnya. Begitupun Ainun, Habibie adalah pengisi kasih dalam tahu kisah selengkapnya? Simak film Habibie & Ainun Kamis 25/6 malam ini pukul WIB hanya di TVRI. Novel Habibie dan Ainun merupakan novel biografi dengan romansa kuat di dalamnya. Kamu pasti sudah merasakan cinta yang kuat bahkan sebelum kamu membacanya. Resensi novel Habibie dan Ainun ini akan membantu kamu untuk tahu lebih dulu, bagaimana isinya. Mulai dari identitas, sinopsis, unsur intrinsik dan ekstrinsik, kelebihan dan kekurangan, hingga pesan moral terdapat dalam artikel ini. Penasaran? Simak lebih lanjut, yuk! Identitas Novel Habibie dan Ainun Judul NovelHabibie & AinunPenulisBacharuddin Jusuf HabibieJumlah halaman323 halamanUkuran buku14 × 21 cmPenerbitPT THC MandiriKategoriBiografiTahun Terbit2010Harga novel Sinopsis Novel Habibie dan Ainun Habibie & Ainun bercerita tentang perjalanan cinta yang begitu indah antara BJ Habibie dengan Ainun. Tentang cinta pertama dan terakhir. BJ Habibie, presiden ke-3 Indonesia, seorang yang jenius dan merupakan pakar pesawat terbang. Dia adalah seorang pemuda negeri yang memiliki mimpi besar. Mimpi yang jika terwujud maka bisa menyatukan lndonesia. Ainun, dokter muda dengan masa depan yang cerah, sosok perempuan dewasa dengan paras manis. Saat tengah bersekolah di bangku SD, Habibie dan Ainun adalah teman satu kelas. Pada waktu itu, keduanya belum merasakan getaran cinta. Jangankan cinta, Habibie justru suka mengejek Ainun, karena menurutnya, kulit Ainun gelap. Habibie bahkan menjuluki Ainun Gula Jawa. Walaupun suka meledek Ainun, entah kenapa banyak guru yang selalu menjodohkan mereka. Kisah cinta keduanya dimulai pada tahun 1962. Tahun dimana mereka bertemu lagi setelah berpisah sejak SMP. Saat hari raya, Fanny, adik Habibie, mengajaknya berkunjung ke rumah keluarga Ainun. Saat pertama kali melihat Ainun, hati Habibie berdetak tidak karuan. Perubahan dari keduanya berhasil memukau satu sama lain. Habibie sungguh terpesona melihat Ainun. Begitu juga dengan Ainun yang jatuh cinta kepada Habibie, terpukau karena visi dan mimpi besar dari Habibie. Di situlah benih cinta mulai tumbuh perlahan di antara Habibie dan Ainun, yang kemudian berakhir indah dengan sebuah pernikahan. Habibie dan Ainun membangun rumah tangga mereka dengan tinggal di Jerman. Di sinilah perjuangan mereka dimulai. Hujan, badai, panas, mereka lalui bersama. Ainun juga sangat mendukung mimpi besar Habibie. Itulah mengapa, bagi Habibie, Ainun tercipta adalah untuk dirinya. Dan dirinya tercipta adalah untuk Ainun. Habibie membangun karirnya dari nol. Dia berhasil melalui masa-masa sulit dan menguras emosi berkat kegigihan, doa, dan dukungan cinta dari Ainun. Habibie terus memperlihatkan prestasinya kepada dunia. Terbukti dengan banyak orang di Jerman yang mengagumi karya-karyanya. Habibie juga peduli pada bangsanya, hanya saja beberapa kendala, seperti masalah politik dan intrik membuat Habibie kewalahan. Cerita Habibie dan Ainun ini sebenarnya tidak hanya fokus pada bagaimana Habibie memimpin Indonesia, tetapi juga seberapa kuatnya Ainun selalu berada di sampingnya walau dia sangat sibuk. Peran Ainun sebagai Istri dan juga Ibu negara berhasil ia jalani dengan baik. Kisah Habibie dan Ainun ini ditutup dengan kematian Ainun. Dia menderita kanker yang ternyata telah dideritanya selama bertahun-tahun. Salah satu kisah haru dalam buku ini adalah pada saat Ainun akan dioperasi. Habibie selalu datang menjenguk Ainun pada waktu dia selesai operasi. Tetapi, karena hari itu Habibie tidak diperbolehkan masuk ke ruangan tempat Ainun dirawat, Ainun menjadi khawatir. Dia menangis sedih karena Ainun pikir ada hal buruk yang terjadi kepada suaminya. Ainun, wanita penyabar dengan kasih sayang, masih mengkhawatirkan suaminya meski nyatanya dirinya sendiri tengah berada dalam ambang kehidupan dan kematian. Begitulah cinta insan yang selalu belajar untuk tulus. Intrinsik Novel Habibie dan Ainun Unsur-unsur intrinsik novel Habibie dan Ainun adalah sebagai berikut. 1. Tema Tema yang diangkat dalam buku ini adalah kehidupan penuh cinta Habibie dan Ainun. Menceritakan tentang kesetiaan Ainun dengan selalu mendampingi Habibie saat dirinya sedang berusaha keras untuk mewujudkan mimpi-mimpinya. Begitu juga sebaliknya, Habibie yang selalu setia dan menjaga Ainun dengan baik. 2. Latar Latar tempat cerita adalah di Bandung, Kampus ITB Bandung, Perusahaan Hamburger Flugzeugbau HFB, Desa Aberfortsbach, Jerman. Latar waktunya adalah pagi, siang, sore, hingga malam hari. Latar suasana dalam cerita ini adalah haru, semangat, tulus, cinta, sedih, hingga bahagia. 3. Tokoh Tokoh utama dalam cerita ini adalah Habibie dan Ainun. 4. Penokohan Habibie = Tegas, bertanggung jawab, = Seorang pendamping yang baik, santun, setia juga tercermin 5. Alur Alur dalam cerita ini adalah alur maju. Dimulai dengan pertemuan keduanya, sampai menikah, hingga kematian sang istri, Ainun. 6. Sudut Pandang Sudut pandang yang digunakan oleh BJ Habibie adalah sudut pandang orang pertama tunggal. 7. Amanat Amanat yang bisa kita ambil dari cerita ini adalah terus semangat dalam menggaoai cita-cita dan mimpimu. Temukan orang yang kamu cintai dan benar-benar mencintaimu serta jaga dan lindungi dia dengan baik. Kesetiaan adalah kunci kebahagiaan sebuah hubungan. Ekstrinsik Novel Habibie dan Ainun Unsur-unsur ekstrinsik novel Habibie dan Ainun adalah sebagai berikut. 1. Nilai Moral Nilai moral yang terdapat dalam cerita ini adalah pribadi yang tulus akan tetap tulus walaupun banyak kontroversi tentang dirinya. Sejatinya hati yang baik akan timbul akibat yang baik pula. Habibie tetaplah tokoh yang bisa diambil pelajaran dan kegigihannya. Dan Ainun, dia tetaplah tokoh inspirasi wanita-wanita di Indonesia. 2. Nilai Religi Nilai religi yang bisa dipelajari dari kisah Habibie dan Ainun ini adalah tetap mensyukuri nikmat yang telah diberikan Tuhan, Allah SWT, kepada kita apapun itu. Ainun tetap bersyukur dan berusaha mengelola keuangan dengan bijak pada saat mereka di Jerman karena gaji Habibie pada saat itu masih kurang. Kelebihan Novel Habibie dan Ainun Pak Habibie berhasil membuat pembaca seolah mendengar secara langsung bahwa beliau sedang berbicara dan bercerita. Isi dari buku ini tidak melulu tentang kisah cinta, kisah sejarah Indonesia, dan ide-ide pemikiran Pak Habibie juga dibubuhkan di dalamnya. Perjuangan Pak Habibie dalam membangun industri dirgantara Indonesia juga digambarkan dengan detail. Kekurangan Novel Habibie dan Ainun Kalimat-kalimat dalam cerita sedikit membingungkan dan sulit untuk dimengerti. Masih ditemukan kesalahan pengetikan dan kata ganti orang yang tidak konsisten antara saya dengan aku. Buku ini mungkin akan lebih terasa jika dibubuhi dengan foto-foto Pak Habibie dan Ibu Ainun. Pesan Moral Novel Habibie dan Ainun Pesan moral yang terdapat dalam buku Habibie dan Ainun adalah pentingnya melaksanakan kewajiban sebagai suami maupun istri, membangun dan menjaga komunikasi dengan pasangan, serta keteguhan agar tetap berada di jalan yang benar.

sinopsis buku habibie dan ainun